kievskiy.org

Usulan Bahasa Kedua ASEAN Kenapa Bahasa Melayu dan Bukan Bahasa Indonesia?

Bendera negara-negara ASEAN.
Bendera negara-negara ASEAN. /Pixabay/nguyenthuantien

PIKIRAN RAKYAT - Urgensi memiliki bahasa kedua ASEAN sudah agak terlambat karena seharusnya penentuan bahasa ASEAN diputuskan saat pendiriannya pada 1967.

Sampai saat ini, Indonesia tidak mampu memanfaatkan posisinya untuk mengangkat bahasa kita menjadi bahasa kedua ASEAN.

”Namun, lebih baik terlambat daripada tidak dilakukan sama sekali pemikiran tentang itu,” kata ahli bahasa Universitas Pendidikan Indonesia Profesor Dadang Sunendar, Minggu 3 April 2022.

Menurut Dadang, melalui pengusulan bahasa kedua, artinya sudah jelas ASEAN menerima bahasa Inggris sebagai bahasa pertama dan hal itu tidak terbantahkan.

Baca Juga: Sepakat dengan Malaysia, Presiden Jokowi Akui Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Resmi di ASEAN

Baca Juga: PM Malaysia Usulkan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN: Kenapa Tidak?

Akan tetapi, tentang bahasa kedua ASEAN, urgensinya sudah tidak seperti dulu karena bahasa Inggris sudah digunakan selama puluhan tahun sebagai bahasa pertama.

Ketika disinggung tentang peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua ASEAN, kata Dadang, tentunya sangat potensial. Pasalnya, sepertiga jumlah penduduk ASEAN orang Indonesia.

Sementara bahasa Melayu tentu saja ada dalam daftar bahasa yang ingin diajukan sebagai bahasa kedua ASEAN seperti yang dikemu kakan akhir-akhir ini oleh PM Malaysia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat