kievskiy.org

Mundurnya Pasukan Rusia Dianggap Alarm Serangan Baru, Luhansk Sigap Evakuasi Seluruh Warga

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit presiden yang mengakui kemerdekaan wilayah separatis Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit presiden yang mengakui kemerdekaan wilayah separatis Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur. /Reuters/Maxim Shemetov Maxim Shemetov

PIKIRAN RAKYAT – Mundurnya pasukan Rusia dari ibu kota Kiev dan sekitarnya telah menyisakan sikap skeptis dan kecemasan terkait potensi serangan baru di daerah Donbas.

Dalam sebulan terakhir, pasukan Rusia dinilai makin melemah. Semua serangan selalu berakhir sia-sia dan tak ada wilayah maupun pertempuran yang sepenuhnya dikuasai oleh mereka.

Pekan lalu Moskow membuat pengumuman, pihak militernya akan mengurangi operasi militer di sekitar Kiev, tepatnya ketika melaksanakan dialog damai di Turki.

Menanggapi hal tersebut, NATO gegas mewanti-wanti dunia supaya tidak bersikap lengah.

Baca Juga: Pentagon Tandai Rusia dan China, Ancaman Perang Internasional Terus Berkembang

NATO meyakini pasukan Rusia kini sedang menjalankan taktik muslihatnya.

Rusia dinilai tidak benar-benar berniat mundur tetapi bermaksud berkumpul kembali di satu titik untuk menunggu instruksi selanjutnya.

Untuk itu, pihak berwenang di wilayah Ukraina timur Luhansk sigap merencanakan evakuasi warga sipil melalui lima koridor kemanusiaan pada Rabu, 6 April 2022.

Pemerintah setempat juga mendesak penduduk untuk segera meninggalkan kediamannya dan mengungsi ke wilayah lain selagi aman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat