kievskiy.org

J Robert Oppenheimer Penemu Bom Nuklir: Sekarang Saya Menjadi Maut

Fisikawan J. Robert Oppenheimer atau yang dikenal sebagai
Fisikawan J. Robert Oppenheimer atau yang dikenal sebagai /Voices of The Manhattan Project

PIKIRAN RAKYAT - Daya hancur bom nuklir di Hiroshima, Jepang yang dijatuhkan pada 6 Agustus 1945, telah membuat sang pencipta senjata mematikan itu menyesal karena telah menjadi penemu bahan peledak itu.

Oppenheimer yang memiliki nama lengkap J. Robert Oppenheimer adalah ilmuwan yang membuat bom nuklir pertama Amerika Serikat (AS) bersama timnya dalam proyek bernama "The Manhattan Project".

Oppenheimer mengaku menyesal setelah menjadi saksi kehancuran atau "kiamat" di Jepang setelah bom nuklir dijatuhkan.

The Manhattan Project adalah proyek pembuatan bom nuklir yang diprakarsai oleh para ilmuwan nomor wahid di Negeri Paman Sam itu. Proyek ini sebetulnya merupakan lanjutan surat ilmuwan jenius Yahudi; Albert Einstein, tahun 1939 untuk Presiden AS Franklin Roosevelt.

Baca Juga: Kesepakatan Nuklir AS dan Iran Masih Buntu, 24 Pejabat AS Jadi Sasaran Blacklist dan Sanksi Iran

Surat itu berisi kekhawatiran Einstein terhadap ilmuwan Jerman di bawah rezim Adolf Hitler berhasil membelah atom uranium, yang artinya setahap lagi tercipta bom nuklir.

Sementara itu pada 16 Juli 1945, para ilmuwan dan insinyur AS menyaksikan ledakan bom atom pertama yang berhasil di lokasi uji Trinity di Alamogordo, New Mexico.

Tim ilmuwan The Manhattan Project diam-diam mengembangkan senjata Laboratorium Los Alamos selama Perang Dunia II. Ketika sudah siap, Sekutu sudah menyatakan kemenangan di Eropa, tetapi masih berperang di Jepang, menurut History.

Fisikawan J. Robert Oppenheimer, direktur laboratorium dan yang dijuluki "Bapak Bom Atom", menyaksikan dari jauh pagi itu ketika bom nuklir melepaskan daya ledak yang menimbulkan awan jamur setinggi 40.000 kaki.

"Saya ingat dari dari kitab suci Hindu Bhagavad-Gita. 'Sekarang saya menjadi Maut, penghancur dunia'. Saya kira semua berpikir demikian , dengan satu atau lain cara," kata Oppenheimer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat