kievskiy.org

Bandingkan Kebijakan Nol Covid-19 China dengan Inggris, Ahli: Tanggapan Pemerintah Hanya Jadi Bencana

Ahli di Inggris bandingkan kebijakan nol Covid-19 dengan negaranya.
Ahli di Inggris bandingkan kebijakan nol Covid-19 dengan negaranya. /Reuters/Tingshu Wang

PIKIRAN RAKYAT - Shanghai masih menerapkan penguncian ketat sejak berminggu-minggu lalu demi mewujudkan kebijakan nol Covid-19 ala China.

Kini, seorang ahli politik asal Inggris Tom Fowdy membandingkan kebijakan nol Covid-19 ala China dengan negaranya yang dinilai terlalu pura-pura menghadapi pandemi.

Tom Howdy, lebih lanjut menyebut kebijakan di Inggris hanya berujung bencana yang menimbulkan banyak korban jiwa, sehingga nol Covid-19 ala China jauh lebih baik untuk ekonomi dan stabilitas sosial.

"Tanggapan pemerintah Inggris terhadap Covid-19 telah menjadi bencana. Masalahnya bukan karena mencoba 'hidup dengan Covid-19', tetapi fakta hanya berpura-pura pandemi tidak ada adalah pengganti yang dilakukan demi kepentingan publik," ujar Tom Fowdy, seorang analis politik dan hubungan internasional Inggris, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times.

Baca Juga: PSI Marah Persija Bukan Klub Pertama Merumput di JIS, Anies Baswedan Disebut Berkhianat

Digambarkan Fowdy, Inggris telah menghilangkan syarat pakai masker dan pengujian tes Covid-19, sehingga mereka yang ingin pergi ke luar negeri tak repot mengisi formulir panjang.

Akibatnya, pada Maret lalu, Inggris mengalami lonjakan kasus Covid-19, terlebih telah muncul varian Omicron BA.2 yang lebih ringan dan cepat menular.

"Orang-orang terus mati sementara pemerintah menyatakan kebebasan," kata Fowdy.

Baca Juga: Rusia Diduga Gunakan Senjata Kimia yang Disebar di Mariupol Ukraina, Inggris Lakukan Penyelidikan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat