PIKIRAN RAKYAT – Inggris memberi peringatan keras pada Rusia perihal dugaan penggunaan bahan kimia dalam serangan di Kota Mariupol, Ukraina Tenggara.
Pengepungan yang dilakukan Rusia selama 7 pekan di Mariupol, telah memaksa setengah dari populasinya mengungsikan diri.
Mariupol dibom tanpa henti oleh Rusia sejak awal invasi. Warga bahkan dibiarkan kelaparan dengan diputusnya akses terhadap energi listrik, makanan, dan air.
Pengepungan telah menewaskan sedikitnya 2.300 orang per bulan Maret 2022. Mereka yang tewas dikuburkan secara massal.
Baca Juga: Daftar Tarif Tol Terbaru untuk Kendaraan Golongan I Jelang Mudik Lebaran 2022
Serangan di kota strategis itu kini kembali menuai perhatian setelah adanya dugaan dari pihak Ukraina bahwa Rusia menggunakan senjata kimia berbahaya dalam serangannya.
“Semua opsi akan dibahas. Soal bagaimana tanggapan Barat pada setiap penggunaan senjata kimia oleh Rusia,” kata Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Dia menambahkan bahwa intelijen pertahanan Inggris sejauh ini belum dapat memverifikasi akurasi laporan.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa Inggris sedang bekerja sama dengan mitranya untuk memverifikasi laporan tersebut.