PIKIRAN RAKYAT - Twitter sedang berusaha menggagalkan upaya pengambilalihan perusahaannya oleh CEO Tesla Inc, Elon Musk, menggunakan strategi poison pill.
Poison pill merupakan strategi pertahanan yang digunakan perusahaan untuk mencegah atau menggagalkan akuisisi oleh perusahaan lain yang tidak diinginkan.
Strategi poison pill populer pada dekade 1980-an ketika perusahaan publik sering dikuntit oleh 'perampok' perusahaan.
Cara sebuah perusahaan menerapkan strategi poison pill berbeda-beda, di antaranya membanjiri bursa saham dengan berbagai stok baru sehingga pembelian menjadi sangat mahal.
Baca Juga: Link Daftar Mudik Gratis Lebaran, Pendaftaran Tahap 2 Dibuka Mulai 18 April 2022
Namun, Twitter tidak mengungkapkan secara rinci bagaimana mereka menerapkan strategi tersebut.
Akan tetapi, Elon Musk tampaknya tak mau menyerah meski Twitter menyatakan akan bertahan.
"Jika dewan Twitter saat ini mengambil tindakan yang bertentangan dengan kepentingan pemegang saham, mereka akan melanggar kewajiban fidusia. Kewajiban amat besar yang akan mereka tanggung konsekuensinya,” ucap Elon Musk melalui cuitan di akun pribadinya.
Pada Kamis, 14 April 2022, Elon Musk menawarkan diri untuk membeli Twitter, berselang beberapa hari setelah miliarder itu menolak kursi direksi.
Baca Juga: Dibuang di Indonesia, Tes Covid-19 dengan Sampel Napas Kini Dipakai di AS