kievskiy.org

Rusia Beri Ultimatum Mariupol untuk Menyerah, Presiden Ukraina: Jika Terjadi, Negosiasi Berakhir

Rusia memberikan ultimatum untuk tentara Ukraina agar menyerah usai mereka berhasil menguasai Mariupol.
Rusia memberikan ultimatum untuk tentara Ukraina agar menyerah usai mereka berhasil menguasai Mariupol. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Rusia terus meluncurkan serangan ke wilayah Mariupol, mengepung warga sipil dalam keterbatasan persediaan kebutuhan hidup dan kekurangan senjata.

Baru-baru ini, pasukan Rusia mengeluarkan ultimatum untuk warga sipil Mariupol menyerah dan terjadi gencatan senjata pada pukul 6 pagi waktu setempat.

Dalam ultimatum itu, pasukan Rusia mengklaim akan menawarkan gencatan senjata pada warga sipil Mariupol berdasarkan prinsip-prinsip yang manusiawi.

Sedangkan bagi warga sipil Mariupol yang menolak ultimatum itu, disebutkan akan menjadi sasaran tanpa ampun oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky: Ukraina Mampu Lawan Rusia Selama 10 Tahun

"Semua orang yang akan melanjutkan perlawanan akan dihancurkan,” kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari USA Today.

Tak lama berselang setelah ultimatum itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan peringatan sendiri untuk pasukan Rusia.

Zelensky menggambarkan situasi Mariupol telah berubah menjadi tidak manusiawi, termasuk para pejuang Ukraina tetap bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang seperti benteng di kota pelabuhan itu.

"Situasi di Mariupol tetap separah mungkin. Tidak manusiawi," kata Zelensky dalam sebuah pidato video, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Sabah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat