kievskiy.org

Roundup: Marah Besar dengan Tudingan Israel Soal Ukraina, Rusia Ingatkan Tentang 'Penjara Terbuka'

Suasana di Masjid Al Aqsa ketika Israel menyerang.
Suasana di Masjid Al Aqsa ketika Israel menyerang. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid yang ikut mendukung voting penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kemenlu Rusia menyatakan dukungan Israel itu merupakan upaya terselubung untuk mengalihkan perhatian internasional dari konflik Palestina.

"Kami telah memperhatikan pernyataan agresif Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid yang dibuat pada 7 April dalam konteks dukungan negaranya terhadap resolusi Majelis Umum PBB tentang penangguhan keanggotaan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB," kata pernyataan Kemenlu Rusia, dikutip dari kantor berita TASS, Minggu, 17 April 2022.

Baca Juga: AHY Tegaskan Dia Maju Capres 2024 Atas Kehendak Rakyat Bukan Hanya Ketua Partai Koalisi

"Ada upaya yang disamarkan dengan buruk untuk mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan konflik Palestina-Israel," tutur pernyataan tersebut menambahkan.

Kemenlu Rusia mengatakan bhawa pemerintah Israel terus melanjutkan pendudukan ilegal dan pencaplokan wilayah Palestina, tindakan ini melanggar keputusan Dewan Keamanan HAM PBB.

"Jalur Gaza pada dasarnya telah menjadi 'penjara terbuka,' yang dua juta orangnya telah dipaksa untuk bertahan hidup selama hampir 14 tahun di bawah kondisi blokade laut, udara dan darat yang diberlakukan oleh Israel," ujar Kemenlu Rusia.

Baca Juga: Barat Terbelah, Sanksi Tak Mampu Benamkan Rusia hingga Jerman Ciut Diembargo

Selain itu, Kemenlu Rusia menyebutkan tindakan Israel dalam mempertahankan pendudukan terlama di wilayah Palestina dilakukan karena melalui kerja sama secara diam-diam dengan negara-negara Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat