PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus secara implisit mengkritik Rusia karena menyeret Ukraina ke dalam konflik kejam dan tidak masuk akal. Paus juga mengkritik Rusia menciptakan 'Paskah Perang' di Ukraina.
Hal itu disampaikan Paus Fransiskus dalam pidato "Urbi et Orbi" (untuk kota dan dunia) kepada sekitar 100.000 orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 17 April 2022.
Dalam pidatonya, Paus Fransiskus (85) memberikan sebagian besar pesannya ke warga Ukraina. Meski demikian, ia tidak menyebut nama Rusia dalam kritiknya tersebut.
Baca Juga: Mengulas Janji Politik Jokowi-Ma’ruf Amin dan Aplikasinya
"Mata kita juga tidak percaya pada perang Paskah ini. Kita telah melihat terlalu banyak darah, terlalu banyak kekerasan. Hati kami juga dipenuhi ketakutan dan kesedihan, seperti yang dialami banyak saudara dan saudari kita. mengunci diri agar aman dari pengeboman," katanya, dikutip dari Reuters.
Paus Fransiskus kemudian mendoakan agar ada perdamaian di Ukraina yang begitu tersiksa akibat kekejaman perang.
"Semoga ada perdamaian untuk Ukraina yang dilanda perang, yang begitu tersiksa dengan kekerasan dan penghancuran perang yang kejam dan tidak masuk akal yang menyeretnya," kata dia.
Baca Juga: AHY Tegaskan Dia Maju Capres 2024 Atas Kehendak Rakyat Bukan Hanya Ketua Partai Koalisi
Awal bulan ini, Paus Fransiskus juga secara implisit menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang penguasa yang mengobarkan konflik untuk kepentingan nasionalis.
Paus asal Brasil itu menekankan momok perang akan mengarah ke konflik nuklir akibat tindakan invasi Rusia.