PIKIRAN RAKYAT - Perjalanan menemukan peradaban di luar angkasa selalu menarik perhatian para ilmuwan dari NASA.
Bagi ilmuwan NASA, peradaban asing di luar angkasa harus mengetahui keberadaan manusia di Bumi, sehingga mereka mulai membuat misi yang diberi nama Beacon in The Galaxy Project (BITG).
Dalam misi BITG, pesan untuk peradaban di luar angkasa disampaikan dalam bentuk gambar seorang pria dan wanita yang dilengkapi informasi tata surya, DNA manusia, dan Teleskop Radio Arecibo.
Namun ternyata, langkah yang diambil ilmuwan NASA ini dianggap berbahaya dan berisiko menghancurkan Bumi.
Baca Juga: Ilmuwan NASA Menangis Saat Lakukan Protes, Peringatkan Kepunahan Dunia: Kami Tidak Bercanda
Disampaikan Ander Sandberg, seorang ilmuwan senior di Oxford's Future of Humanity Institute (FHI), bahwa pesan untuk peradaban luar angkasa itu bisa berujung hal berbahaya.
"Itu memiliki dampak yang sangat tinggi, sehingga Anda benar-benar perlu menganggapnya serius," ujar Anders Sandberg, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express UK.
Senada dengan Sandberg, seorang rekan ilmuwan lainnya, Toby Ord menyebut bahwa pencarian peradaban luar angkasa lebih banyak memunculkan sisi negatif.
"Mengingat sisi negatifnya bisa jauh lebih besar daripada sisi positifnya, bagi saya ini bukan situasi yang baik untuk mengambil langkah aktif menuju kontak," tuturnya menjelaskan.