PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah petugas hak asasi manusia PBB diterjunkan untuk misi penyelidikan ke Bucha, Ukraina yang diduga menjadi tempat pembantaian ratusan warga sipil oleh pasukan Rusia.
Terjun untuk misi penyelidikan ke Bucha, Ukraina sejak 9 April 2022 lalu, sejumlah petugas hak asasi manusia PBB mendokumentasikan berbagai lokasi yang diduga terjadi pembantaian ratusan warga sipil oleh pasukan Rusia.
Menurut tim petugas hak asasi manusia PBB yang terjun langsung dalam misi penyelidikan ke Bucha, Ukraina, ditemukan berbagai bukti pembantaian terhadap 50 warga sipil setempat yang diduga dilakukan pasukan Rusia.
"Selama misi ke Bucha pada tanggal sembilan April, petugas hak asasi manusia PBB mendokumentasikan pembunuhan di luar hukum termasuk dengan eksekusi singkat terhadap sekitar 50 warga sipil di sana," kata Ravina Shamdasani, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Roundup: Bantuan AS ke Ukraina Lagi-Lagi Buat Rusia Geram, Volodymyr Zelensky Justru Kecewa
"Angkatan bersenjata Rusia telah menembaki dan membom daerah-daerah berpenduduk tanpa pandang bulu, membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah sakit, sekolah dan infrastruktur sipil lainnya, tindakan yang mungkin merupakan kejahatan perang," tuturnya menjelaskan.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ndtv.com, PBB menguraikan hasil misi penyelidikan dengan dugaan pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina.
"Pekerjaan kami sampai saat ini telah merinci kisah horor pelanggaran yang dilakukan terhadap warga sipil," ungkap Michelle Bachelet selaku Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet pada Jumat, 22 April 2022.
Dengan temuan sejumlah bukti di Bucha, Ukraina, PBB menilai ada pelanggaran hukum yang jelas dilakukan dengan sengaja.
Baca Juga: Jenderal Rusia Bersumpah Bakal Caplok Wilayah Selatan dan Timur Ukraina