kievskiy.org

Menlu Israel Tanggapi Rumor Pembagian Situs Suci di Yerusalem, Ungkap Komitmen Negaranya

Potret Masjid Al Aqsa. Menlu Israel Yair Lapid menanggapi rumor pembagian situs suci di Yerusalem, dia menegaskan komitmen negaranya.
Potret Masjid Al Aqsa. Menlu Israel Yair Lapid menanggapi rumor pembagian situs suci di Yerusalem, dia menegaskan komitmen negaranya. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN-RAKYAT - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Yair Lapid membantah rumor jika negaranya memiliki rencana untuk membagi situs suci antara Temple Mount untuk Yahudi dengan Masjid Al Aqsa untuk Muslim.

Hal ini didasari atas serangan yang terjadi di kompleks suci tersebut selama bulan suci Ramadhan, ketika pihak kepolisian Israel melakukan kekerasan terhadap umat Muslim Palestina yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa.

Menlu Israel mendesak para pemimpin negara Muslim untuk memerangi berita palsu yang beredar seputar isu terkait rencana Israel yang ingin membagi dua situs suci tersebut dengan umat Muslim.

Isu tersebut muncul di media sosial seiring dengan meningkatnya kritik dari berbagai pihak atas penanganan kasus kekerasan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina di kompleks suci tersebut.

Baca Juga: Setelah Lama Ditunggu, Perusahaan Jepang Klaim Ciptakan Pil Covid-19 Bisa Bersihkan Virus dengan Cepat

Pada konferensi pers hari Minggu 24 April 2022, dan ditegaskan dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Menlu Israel Yair Lapid menyatakan jika komitmen Israel untuk mempertahankan status quo di situs suci dan mencegah provokasi baik dari Palestina maupun Yahudi.

Ia juga meminta umat Muslim dan negara-negara Islam untuk mengambil tindakan terhadap berita palsu yang beredar dan bekerja sama dengan Israel demi mempertahankan status quo.

“Israel berkomitmen pada status quo di Temple Mount. Muslim berdoa di Temple Mount (Masjid Al Aqsa), nonMuslim hanya berkunjung. Tidak ada perubahan, tidak akan ada perubahan,” kata Menlu Israel, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari RT News.

Menteri yang berasal dari Partai Yesh Atid itu menjelaskan bahwa Israel tidak berniat melanggar status quo tetapi akan terus mengambil tindakan untuk menjaga ketertiban di Yerusalem.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat