PIKIRAN RAKYAT - UNICEF tengah dilanda kekhawatiran dengan lonjakan kasus campak di seluruh dunia dalam dua bulan pertama tahun 2022.
Sebagai peringatan, UNICEF melampirkan data yang menjadi bukti lonjakan, di mana 17.338 kasus campak dilaporkan pada dua bulan pertama tahun 2022 di seluruh dunia.
Menurut UNICEF, Ini seketika mengalami lonjakan drastis 79 persen dibanding dua bulan pertama tahun 2021 yang hanya 9.665 kasus campak di seluruh dunia.
Lebih lanjut, UNICEF membeberkan alasan kasus campak cenderung mendapat lonjakan cepat karena tingkat vaksinasi yang menurun.
Baca Juga: Imbas Invasi Rusia, UNICEF Sebut 55 Anak Harus Kabur dari Ukraina Setiap Menitnya
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times, tercatat sebagian kasus campak dilaporkan Afrika dan kawasan Mediterania Timur, yang mana angka-angka berkemungkinan lebih tinggi.
Hal ini disebabkan dari dampak pandemi menganggu sistem pengawasan secara global.
Adapun sejumlah negara di Afrika yang dilaporkan memiliki kasus campak, di antaranya Somalia, Yaman, Nigeria, Afghanistan dan Ethiopia.
UNICEF mengklaim, sejumlah negara itu mendapat banyak kasus campak karena cakupan vaksinasi yang tidak mencukupi.