kievskiy.org

Bos Kartel Narkoba Diringkus, Presiden Kolombia: Hari Ini Keadilan Menang

Pengedar narkoba Kolombia Dairo Antonio Usuga David, juga dikenal sebagai "Otoniel", dikawal oleh petugas polisi setelah Kolombia mengekstradisi dia ke Amerika Serikat, di Bogota, Kolombia 4 Mei 2022.
Pengedar narkoba Kolombia Dairo Antonio Usuga David, juga dikenal sebagai "Otoniel", dikawal oleh petugas polisi setelah Kolombia mengekstradisi dia ke Amerika Serikat, di Bogota, Kolombia 4 Mei 2022. /Colombia Policia Nacional (PONAL)/Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Gembong narkoba Kolombia, Dairo Antonio Usuga atau dikenal dengan julukan 'Otoniel' diekstradisi ke Amerika Serikat pada Rabu, 3 Mei 2022, untuk menjalani hukuman atas kasus perdagangan narkoba.

Ekstradisi Otoniel ke AS itu disampaikan langsung oleh Presiden Kolombia Ivan Duque.

"Saya ingin menyampaikan bahwa Dairo Antonio Usuga alias 'Otoniel' diekstradisi; pengedar narkoba paling berbahaya di dunia, pembunuh aktivis sosial dan petugas polisi, pelanggaran perlindungan anak dan remaja. Hari ini, legalitas, supremasi hukum, Kekuatan Publik dan keadilan menang," katanya, dikutip dari Russia Today pada Jumat, 6 Mei 2022.

Namun, anggota keluarga Otoniel merasa tidak setuju dengan presiden Kolombia itu. Sebelum ekstradisi, mereka memohon untuk menahan penjahat terkenal di negara itu sehingga bisa diadili di Kolombia.

Baca Juga: Hepatitis Misterius Hantui Anak-Anak Indonesia, Dokter Beberkan Penyebabnya

Baca Juga: Vladimir Putin Minta Maaf, Israel: Sikap Jelas terhadap Orang Yahudi dan Memori Holocaust

Kendati begitu, Presiden Duque menyebut bahwa pengedar narkoba kelas kakap itu masih akan diadili di Kolombia.

"Penjahat ini diekstradisi untuk menjalani hukuman perdagangan narkoba di Amerika Serikat. Tapi saya ingin menjelaskan bahwa begitu sudah diadili, dia akan kembali ke Kolombia untuk membayar kejahatan yang dilakukan terhadap negara kita," katanya.

Setelah buron selama tujuh tahun, Otoniel akhirnya ditangkap di dekat perbatasan Kolombia dan Panama pada Oktober lalu.

Operasi tersebut melibatkan 500 tentara dan 22 helikopter. Sebelum penangkapan Otoniel, AS telah menawarkan hadiah sebesar 5 juta dolar bagi siapa saja yang mengetahui dan memberi tahu keberadaan panglima perang gembong narkoba Kolombia itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat