kievskiy.org

Desak Joe Biden Danai Pengembangan Nuklir, AS Cemas dalam Tekanan Rusia dan China

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden /Reuters/Mike Blake REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Nuklir Amerika Serikat (AS) merasa kehilangan taring di antara tindak-tanduk agresif para pesaingnya.

Kepala Komando Strategis AS (STRATCOM), Laksamana Charles Richard menunjukkan kecemasan terkait hal tersebut pada sidang senat, Rabu, 4 Mei 2022.

Dia secara khusus menyoroti kemampuan Washington mencegah serangan, yang dinilai makin menurun saat penggenggam kendali nuklir lain justru sedang unjuk gigi.

Diantaranya ada Rusia yang bermain tarik ulur menggunakan ancaman nuklir, atau China yang kini persenjataan strategisnya tengah meningkat secara pesat.

Baca Juga: Sowan ke PP Muhammadiyah, Ganjar-Haedar Bahas UMKM sampai Politik Pertanian

“Kami menghadapi dinamika pencegahan krisis saat ini. Ini jarang terjadi. Sepanjang sejarah bangsa kami, kami hanya melihat (situasi) seperti ini beberapa kali,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari RT News, Jumat, 6 Mei 2022.

Sebelumnya, Richard sempat memperingatkan hal serupa pada anggota parlemen di bulan Maret lalu. Kini dia mengulangi kembali keprihatinannya atas dinamika pencegahan tiga pihak terkait konflik Ukraina.

“Bangsa dan sekutu kami aman selama lebih dari 30 tahun, hingga terjadilah krisis invasi Rusia ke Ukraina,” kata Richard.

Baca Juga: Malam-malam ke Malioboro, Ganjar Jadi Rebutan Warga untuk Foto

“Presiden [Vladimir] Putin secara bersamaan menginvasi negara berdaulat sambil menggunakan ancaman nuklir terselubung untuk mencegah intervensi AS dan NATO,” ujarnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat