kievskiy.org

Jika Hubungan Israel-Rusia Memburuk, Pakar Beberkan Kemungkinan Iron Dome Dijual ke Ukraina

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. /RONEN ZVULUN/reuters REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sempat menyuarakan kemarahan atas pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov tentang Adolf Hitler berdarah Yahudi.

Meski Naftali Bennett mengaku sudah mendapat pernyataan minta maaf dari Vladimir Putin terkait Adolf Hitler berdarah Yahudi, tetapi pakar Rusia membeberkan analisis menarik.

Seorang pakar Rusia menyoroti hubungan Moskow-Yerusalem yang telah meningkat, bahkan sebelum Lavrov membuat pernyataan yang menyebut Adolf Hitler berdarah Yahudi.

Adalah Abbas Gallyamov, seorang analis politik dan mantan penulis pidato untuk Vladimir Putin, menyebut Rusia semula tidak ada rencana untuk merusak hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Israel Luncurkan Perburuan Besar-besaran 2 Warga Palestina yang Diduga Pelaku Penusukan 3 Warga Tel Aviv

Namun, intensitas hubungan Israel-Rusia telah memanas saat Sergei Lavrov membuat tuduhan yang menyerang Israel, bahkan tidak ada permintaan resmi dari Menteri Luar Negeri Rusia itu.

"Lavrov dapat mengeluarkan permintaan maaf setelah insiden itu, dan itu akan menjadi akhir dari itu. Tetapi gaya politik Kremlin didasarkan pada logika kriminal – mereka selalu benar, dan mengakui kesalahan, adalah tanda kelemahan," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Jerusalem Post.

Gallyamov mengatakan bahwa posisi Israel yang begitu marah, berkemungkinan merusak hubungan baik dengan Rusia.

“Jika Israel bersikeras pada posisinya dan Rusia dengan keras mempertahankan pandangannya, ada potensi kerusakan hubungan. Moskow mungkin mengaktifkan Iran, Suriah, atau Hamas, tanpa mempertimbangkan hasilnya. Itulah masalahnya, Putin tidak pernah mempertimbangkan atau mengevaluasi konsekuensinya. Dia sangat ingin bergabung dengan pertarungan apa pun untuk keluar sebagai pemenang," kata Gallyamov menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat