PIKIRAN RAKYAT - Komite Intelijen AS meminta laporan kepada Pentagon terkait adanya 143 penampakan benda terbang tak dikenal (unidentified flying object) atau UFO dalam rentang waktu antara 2004 - 2021.
"Karena ini adalah cakupan yang menyangkut publik, kerahasiaan apa pun yang tidak semestinya menjadi penghalang untuk memecahkan misteri (UFO), atau nantinya kami dapat menemukan solusi untuk potensi kerentanan," kata Perwakilan Komite Intelijen AS Andre Carson pada Selasa, 10 Mei 2022.
Komite Intelijen AS pun telah menjadwalkan sidang bersama dengan Pentagon untuk memaparkan laporan dugaan penampakan ratusan UFO tersebut pada Selasa mendatang.
"Sidang ini nantinya akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil Pentagon untuk menekan stigma minor seputar laporan dari pilot militer dan pilot sipil," katanya dalam sidang awal yang digelar Selasa kemarin, dikutip dari Russia Today pada Rabu, 11 Mei 2022.
Baca Juga: Wanda Jadi Tokoh Antagonis di Film Doctor Strange, Elizabeth Olsen Mengaku Terkejut
Di antara mereka yang bersaksi dalam sidang awal tersebut yakni Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen dan Keamanan Ronald Moultrie dan Wakil Direktur Intelijen Angkatan Laut Scott Bray.
Keduanya terlibat dengan penyelidikan lebih lanjut dari 143 penampakan yang dirinci dalam sebuah laporan yang dirilis tahun lalu oleh Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Dikenal Pentagon.
Diskusi publik tentang UFO telah meningkat sejak 2017, ketika terungkap bahwa Pentagon memiliki proyek yang dikenal sebagai Program Identifikasi Ancaman Dirgantara Tingkat Lanjut (AATIP) yang bertugas mengidentifikasi (atau setidaknya mencoba mengidentifikasi) pesawat semacam itu.
Baca Juga: Garuda Indonesia Masih Terlilit Utang, Dirut Kembali Minta Penundaan Pembayaran kewajiban