PIKIRAN RAKYAT – Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan bos Tesla dan Space X, Elon Musk, mendapatkan perhatian dari pesaing ketat lokasi investasi pusat produksi manufaktur mobil Tesla di Asia, yakni India.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, jadi ancaman serius bagi kesepakatan India dan Elon Musk.
Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar nikel yang merupakan material utama baterai mobil listrik, memiliki kans besar mendapatkan miliaran dolar investasi dari Elon Musk.
Dilansir dari India Times oleh Pikiran-Rakyat.com, manuver Indonesia dalam memikat sejumlah perusahaan manufaktur baterai dan mobil listrik dengan berbagai insentifnya dinilai sukses besar.
Indonesia tercatat telah mengamankan investasi LG Energy Solution dengan nilai 9 milliar Dolar Amerika Serikat untuk mendirikan rantai suplai perusahaan manufaktur tersebut.
Selain itu, Hyundai Motor Co juga sedang membangung pabrik pengembangan baterai listrik di Indonesia.
Sementara itu juga, pembuat powerpack terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co. juga menginvestasikan hampir 6 miliar dolar Amerika Serikat dalam proyek baterai dengan PT Aneka Tambang Tbk dan PT Industri Baterai Indonesia melalui dukungan dari negara.