kievskiy.org

Turki Tak Sudi Anggukan Kepala untuk Finlandia dan Swedia, Tuntut NATO

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Reuters/Umit Bektas

PIKIRAN RAKYAT - Bloomberg melaporkan daftar tuntutan Turki terhadap NATO dan calon anggotanya, Finlandia dan Swedia termasuk penghapusan sanksi yang dikenakan pada Ankara atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.

Selain itu, Turki meminta agar dimasukkan kembali dalam proyek pesawat canggih F-35, mengutip tiga pejabat senior Turki.

Belakangan, Finlandia dan Swedia secara resmi mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan blok NATO setelah serangan militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Sementara Turki bersikeras tidak akan menganggukan kepala kepada Helsinki dan Stockholm untuk bergabung dengan NATO karena dianggap tidak memiliki sikap yang tegas dan jelas terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Front Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP/C), kelompok yang Ankara anggap sebagai kelompok teroris.

Baca Juga: Denise Chariesta Ubah Surat Somasi dari Pihak Medina Zein Jadi Bungkus Gorengan

Baca Juga: Ukraina Gelar Pengadilan Kejahatan Perang Pertama untuk Tentara Rusia

Swedia dan Finlandia memiliki catatan sejarah pernah memberikan suaka politik kepada orang-orang dari Turki, khususnya etnis Kurdi, yang melarikan diri dari konflik internal - sesuatu yang dianggap Ankara tidak dapat diterima.

Menurut Bloomberg, kepemimpinan Turki menuntut agar Swedia dan Finlandia secara terbuka mengecam tidak hanya PKK, tetapi juga afiliasinya sebelum diizinkan untuk bergabung dengan NATO.

Dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu pada Senin, 15 Mei 2022, Ankara juga ingin Swedia dan Finlandia membatalkan perbatasan perdagangan yang mereka terapkan terhadap Turki.

Selain itu, Bloomberg juga mengatakan bahwa daftar tuntutan Turki masih "panjang".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat