kievskiy.org

Google Kalah dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Politisi Australia dan Dituntut Bayar Rp7 Triliun

Ilustrasi Google. Google Alphabet Inc sebagai pemilik situs berbagi konten YouTube memperoleh ribuan dolar dengan menghosting kedua video.
Ilustrasi Google. Google Alphabet Inc sebagai pemilik situs berbagi konten YouTube memperoleh ribuan dolar dengan menghosting kedua video. /Pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pengadilan Federal Australia memerintahkan Google untuk membayar ganti rugi sekitar Rp7,4 triliun kepada mantan legislator Australia atas kasus pencemaran nama baik pada postingan dua video di YouTube.

Dalam persidangan tersebut, Pengadilan Federal Australia menemukan bahwa dua video itu membuat John Barillaro yang saat itu menjabat sebagai wakil perdana menteri negara bagian New South Wales Australia harus mundur dari jabatan sebelum waktunya.

Hakim Steven Rares mengatakan video, yang diposting oleh komentator politik Jordan Shanks merupakan "kampanye tanpa henti, rasis, fitnah, kasar dan memfitnah" terhadap Barilaro.

Baca Juga: Jurassic World Dominion Gebrak Box Office Global dengan Keuntungan Rp800 M, Tayang 7 Juni di Indonesia

Pada video itu Jordan Shanks mempertanyakan integritas Barillaro, termasuk melabelinya sebagai orang yang korup tanpa bukti, dan menyebutnya dengan nama rasis dan lebih mengarah kepada ujaran kebencian," kata hakim.

Google Alphabet Inc sebagai pemilik situs berbagi konten YouTube memperoleh ribuan dolar dengan menghosting kedua video tersebut tetapi gagal menerapkan kebijakannya untuk mencegah ujaran kebencian, penindasan dunia maya, dan pelecehan.

Sejak video tersebut beredar pada akhir 2020 itu telah dilihat hampir 800.000 kali di antara mereka.

Baca Juga: Pesan Terakhir Rita Warintil alias Purwadi Sebelum Meninggal, Sempat Minta Didoakan

"Barilaro berhenti dari politik pada Oktober 2021, karena dia trauma dengan kampanye Google dan Mr Shanks dan itu menyebabkan dia meninggalkan jabatan publik sebelum waktunya,” kata Rares.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat