kievskiy.org

Bukan Konflik China-AS atau Nuklir Korea Utara, Fiji Sebut Krisis Iklim Ancaman Terbesar bagi Asia Pasifik

Ilustrasi badai topan yang menima Fiji akibat perubahan iklim
Ilustrasi badai topan yang menima Fiji akibat perubahan iklim /Pixabay/0fjd125gk87

PIKIRAN RAKYAT – Bukan China ataupun Korea Utara, perubahan iklim disebut-sebut sebagai ancaman terbesar bagi kawasan Asia-Pasifik.

Menteri Pertahanan Fiji, Inia Batikoto Seruiratu menegaskan hal itu pada Dialog Shangri-La, pertemuan keamanan Asia, Minggu, 12 Juni 2022.

Dia menyayangkan negara kawasan yang salah fokus. Menurutnya, krisis iklim seharusnya menjadi ancaman keamanan paling diwaspadai oleh negara-negara di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

Seruiratu menyinggung hal tersebut, lantaran pertemuan puncak pertahanan didominasi oleh pembahasan perang di Ukraina dan perselisihan antara China dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Stunting Ancam Generasi Masa Depan Indonesia, Menko PMK Ajak Masyarakat Penuni Kebutuhan Gizi

Kepulauan Pasifik dataran rendah, yang meliputi Fiji, Tonga dan Samoa, adalah beberapa negara paling rentan di dunia terhadap peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Dalam beberapa tahun terakhir, Fiji dilaporkan jadi objek hantaman serangkaian topan tropis, yang berimbas pada bencana banjir dahsyat.

Bencana itu memaksa ribuan penduduk mengungsi dari rumah mereka serta melumpuhkan perekonomian seluruh pulau.

Baca Juga: Tak Ada Perlakuan Khusus di Terminal Kargo Saat Jenazah Eril Anak Ridwan Kamil Mendarat di Indonesia

“Di benua Pasifik biru kami, senapan mesin, jet tempur, kapal abu-abu, dan batalyon hijau bukanlah masalah keamanan utama,” ujar Seruiratu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat