PIKIRAN RAKYAT - Tiga tahun lalu, pada 20 Mei 2019, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa kemenangannya membuktikan bahwa Ukraina telah menciptakan peluang menghentikan korupsi.
Volodymyr Zelensky yang merupakan seorang mantan komedian, berjanji mengatasi korupsi dalam kampanyenya.
"Mari kita bangun negara dengan peluang lain. Di mana semua orang sama di depan hukum dan di mana aturan mainnya jujur dan transparan, itu sama untuk semua orang," kata Volodymyr Zelensky.
Ukraina sudah lama disinggung-singgung masalah korupsi, dan Rusia menjadikan hal tersebut sebagai alasan melancarkan operasi militer.
Baca Juga: Firli Bahuri Mengamuk Terus Dicecar Soal Harun Masiku, Novel Baswedan: Makanya Tangkap Dong
Menurut Indeks Persepsi Korupsi 2021 Transparency Internasional, Ukraina berada di peringkat 122 dari 180 negara dengan tingkat korupsi di dunia, berdekatan dengan Zambia, Gabon, dan Meksiko.
Tahun yang sama, Ukraina berada di posisi kedua sebagai negara paling korup di Eropa.
Namun, dosen senior politik internasional di University of London, Koen Slootmaeckers mengatakan harus berhati-hati membahas di Ukraina karena khawatir propaganda Rusia.
“Ini terutama terjadi ketika kita memulai percakapan ini dengan membandingkan Ukraina dengan negara-negara Afrika di mana kekuatan Barat sering menggunakan korupsi untuk terus mensubordinasi negara-negara Afrika dan menempatkan mereka di bawah tindakan khusus dan persyaratan bantuan pembangunan,” katanya kepada Al Jazeera.