PIKIRAN RAKYAT - Suriname memutuskan untuk membatalkan rencana mereka dalam membuka kedutaan besar di Yerusalem.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Suriname Chandrikapersad "Chan" Santokhi di hadapan Majelis Nasional pada Kamis 23 Juni 2022.
Santokhi menjelaskan bahwa saat ini Suriname tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun kedutaan besar di Yerusalem.
Namun ia tidak mengesampingkan jika Suriname akan mendirikan kedutaan besar untuk Israel di masa depan. Menurutnya rencana pembangunan tersebut memerlukan beberapa tahapan yang cukup panjang.
Presiden mengatakan, perlu terlebih dahulu menerima laporan seputar temuan dan rekomendasi dari Menteri Luar Negeri untuk mengambil langkah lebih lanjut.
“Tidak ada anggaran untuk mendirikan kedutaan Suriname di Israel,” kata presiden Santokhi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Pengumuman itu menuai kritik dari beberapa anggota parlemen Suriname. Sebelumnya negara Amerika Selatan ini telah menunjuk duta besar nonresiden, Stevanus Noordzee, ke Israel pada bulan Maret.
Presiden Santokhi mengatakan penunjukkan Noordzee sebagai perwakilan dari negaranya untuk melayani, mendukung, dan memberi substansi pada hubungan kerja sama antara Israel dan Suriname.