PIKIRAN RAKYAT - Satu pesawat berisi ratusan wisatawan asal Australia gagal terbang ke Bali pada liburan musim dingin tahun 2022 ini.
Maskapai penerbangan Jetstar dengan rute Perth-Denpasar ini seharusnya terbang pada Minggu, 3 Juli 2022 pukul 6.50 waktu setempat.
Akan tetapi, para penumpang justru dikirimkan pesan pembatalan penerbangan dengan alasan operasional hanya 6 jam sebelum keberangkatan.
Hal tersebut pun lantas membuat 186 penumpang kesal dan amarah mereka sampai di ubun-ubun.
Penumpang Jetstar menyebut maskapai penerbangan murah itu 'tidak berperasaan' karena mereka harus menjadwalkan ulang penerbangan.
Pesan yang dikirimkan pada tengah malam tersebut menggunakan alibi operasional untuk pembatalan penerbangan.
Sementara itu, penerbangan selanjutnya dari Perth tidak dijadwalkan sampai 12 Juli 2022 mendatang, dan membuat para penumpang geram karena harus melupakan liburan musim dingin mereka.
Seperti Keluarga Summers yang mengancam maskapai akibat langkahnya yang" tidak berperasaan" tersebut.
"Ini sudah sangat lama dinanti, dan saya pikir itulah yang membuat masalahnya menjadi semakin buruk," kata ibu dari 2 anak, Lucy Summers.
"Mereka menghancurkan liburan orang-orang," ucapnya.
"Kami bekerja keras demi berangkat liburan ini, dan sikap maskapai tidak berperasaan," tuturnya menambahkan.
Keluarga Summers berkata mereka merogoh kocek sebesar 14,000 dolar AS (Rp210 juta) dari kantong mereka.
Akan tetapi, uang yang dihabiskan untuk penerbangan serta akomodasi mungkin menjadi percuma.
"Ini memiliki dampak knock-on yang sangat besar. Kita tidak bisa hanya memesan ulang. Ini tidak sesederhana itu," ujar Lucy Summers, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Australian, Senin, 4 Juli 2022.
Telah lebih dari 3 tahun semenjak pemilik usaha kecil tersebut terakhir kali melaksanakan ekspedisi ke luar negara.
Pesan pembatalan Jetstar juga dikirim ke 162 penumpang di Bali, yang dijadwalkan terbang kembali ke Perth pada pukul 10. 50 pagi.
The Australian telah meminta keterangan kepada pihak maskapai Jetstar, tetapi belum ada tanggapan terkait permasalahan ini.***
