kievskiy.org

Dunia 'Dihantui' Krisis Biaya Hidup, PBB Laporkan 71 Juta Orang Terjerumus Kemiskinan Ekstrem

Dunia 'dihantui' krisis biaya hidup, PBB laporkan 71 juta orang terjerumus kemiskinan ekstrem.
Dunia 'dihantui' krisis biaya hidup, PBB laporkan 71 juta orang terjerumus kemiskinan ekstrem. /Pexels/Timur Weber

PIKIRAN RAKYAT - Krisis biaya hidup membuat 71 juta orang di negara-negara miskin terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem. Demikian laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada Kamis, 7 Juli 2022.

Administrator UNDP Achim Steiner mengatakan, analisis terhadap 159 negara
berkembang menunjukkan bahwa kenaikan harga sejumlah komoditas penting
tahun ini telah menjalar ke sebagian wilayah Afrika SubSahara, Balkan, Asia dan lainnya. UNDP mendesak agar tindakan khusus dilakukan.

Badan PBB itu berusaha mencari bantuan tunai untuk diberikan secara langsung
kepada penduduk paling rentan.

UNDP juga ingin agar negara-negara yang lebih kaya dapat memperpanjang dan memperluas Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (DSSI) yang mereka buat untuk membantu negara-negara miskin selama pandemi.

Baca Juga: Proses Naturalisasi Jordi Amat Diminta Disetop, Shin Tae-yong: Tak Masuk Akal Juga Dia Sudah Mengorbankan Diri

"Krisis biaya hidup ini menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan dan
bahkan kelaparan, dengan kecepatan yang menakjubkan," kata Steiner.

"Dengan (kondisi) itu, ancaman kerusuhan sosial meningkat dari hari ke hari," katanya.

Institusi semacam PBB, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) menetapkan sejumlah ‘garis kemiskinan’.

Penduduk digolongkan sebagai orang miskin jika mereka hidup sehari-hari dengan
uang kurang dari 1,90 dolar AS (sekitar Rp28.500) di negara berpendapatan rendah,
3,20 dolar di negara berpendapatan sedang paruh bawah, dan 5,50 dolar di negara
berpendapatan sedang paruh atas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat