PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah sejumlah negara merekomendasikan warganya untuk mengambil dosis keempat vaksin anti-Corona.
Hal tersebut diberlakukan untuk meningkatkan kekebalan terhadap "Covid 19" di tengah prediksi akan kembali meningkat.
Namun, seruan pemberlakuan dosis keemat ini tidak mendapat tanggapan yang besar, meski ada laporan penurunan antibodi di antara mereka yang mengambil vaksinasi dalam beberapa bulan.
Menurut sebuah editorial di "Washington Post", orang Amerika telah menggunakan jumlah yang sangat terbatas dari apa yang dikenal sebagai dosis keempat, atau dosis penguat kedua.
Baca Juga: Bak Muak dengan Curahan Hati Sule, Nathalie Holscher Tantang sang Mantan Temui Anaknya
Data kesehatan di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mengambil dosis keempat tidak melebihi 8,8 persen, di antara kelompok yang bersangkutan, yaitu mereka yang berusia antara 50 dan 64 tahun.
Sedangkan untuk kelompok usia paruh baya (65+), tingkat pengambilan dosis keempat vaksin tidak melebihi 22 persen, dan situasi ini digambarkan oleh "Washington Post" sebagai "tidak menguntungkan", yang menyerukan tindakan untuk melakukannya lagi.
Sejauh ini, otoritas kesehatan di Amerika Serikat belum mengizinkan dosis booster kedua untuk orang di bawah usia 50 tahun, kecuali mereka yang memiliki gangguan kekebalan.
Baca Juga: Dua Mantan Personel Sheila On 7 Beberkan Fakta Mengejutkan, Disuruh Mengundurkan Diri Tanpa Alasan?
Otoritas kesehatan di Amerika Serikat saat ini sedang mempertimbangkan apakah mereka akan mengizinkan dosis keempat diambil untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun, terutama mengingat peningkatan infeksi yang disebabkan oleh dua sub-mutan "Omicron".