kievskiy.org

Inggris Dihantam Krisis, Boris Johnson Akui Uang Subsidi Tak Cukup Memenuhi Kebutuhan Energi

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson buat pernyataan pengunduran diri, Inggris, 7 Juli 2022.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson buat pernyataan pengunduran diri, Inggris, 7 Juli 2022. /REUTERS/Henry Nicholls REUTERS/Henry Nicholls

PIKIRAN RAKYAT - Menghadapi cuaca ekstrem hingga mengalami kekeringan, masyarakat Inggris saat ini juga sedang dirundung masalah ekonomi.

Hal itu terungkap usai sang Perdana Menteri buka suara tentang kondisi negara yang dipimpinnya.

Boris Johnson mengaku pemerintah sedang kesulitan memenuhi subsidi masyarakat terkait tagihan energi yang melonjak cukup tinggi.

Orang nomor 1 di Inggris itu 'menyalahkan' krisis sulit ditangani karena perpecahan yang terjadi antara Rishi Sunak dan Liz Truss.

 Baca Juga: Idap Sindrom Rambut Tak Bisa Disisir, Balita Ini Disebut Mirip Albert Einstein hingga Boris Johnson

Diperkirakan bahwa tagihan energi mencapai 5.000 poundsterling per tahun, atau sekira Rp96 juta pada April mendatang.

Boris Johnson berharap penggantinya kelak dapat bertindak dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Saat ini pemerintah Inggris memberikan subsidi sebesar 400 poundsterling (Rp7,1 juta), dan berembus isu naik menjadi 650 poundsterling (Rp11,54 juta) untuk keluarga yang rentan.

Namun, hal itu disanggah oleh Boris Johnson dan menjelaskan alasannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat