kievskiy.org

Penyerang Salman Rushdie Kaget Saat Tahu Sang Novelis Tak Tewas: Saya Tak Suka

Penulis novel Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie ditikam saat pidato.
Penulis novel Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie ditikam saat pidato. /Reuters/Chris Pizzello

PIKIRAN RAKYAT- Kasus penyerangan terhadap novelis Salman Rushdie di kawasan New York pada minggu lalu menemui babak baru.

Setelah beberapa hari menjalani perawatan, kondisi Salman Rushdie dikabarkan kian membaik, hal tersebut sontak membuat kaget pelaku penyerangan.

"Ketika saya mendengar dia selamat, saya terkejut, saya kira," kata Hadi Matar yang berusia 24 tahun kepada New York Post.

Dikesempatan yang sama ia juga mengungkapkan 'kebenciannya' terhadap penulis berusia 75 tahun itu.

Baca Juga: AS Tuding Iran Otak di Balik Penyerangan Salman Rushdie: Ini Menjijikkan, Kami Mengutuknya

Salman Rushdie memang dikenal sebagai novelis kontroversial, sejak bukunya berjudul The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan terbit.

Ia dianggap telah melakukan penistaan agama, bahkan Salman Rushdie kerap kali mendapatkan ancaman pembunuhan.

Meski mengaku terkejut dengan kondisi Salman Rushdie yang kian membaik, pelaku berusia 24 tahun itu tak menjelaskan alasan ia melakukan penyerangan.

Hadi Matar mengaku ia tak terinspirasi oleh Dekrit 1989, atau fatwa yang dikeluarkan oleh pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang mengizinkan pembunuhan terhadap sang novelis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat