kievskiy.org

Dituduh Mengandung Zat Pemicu Kanker, Bedak Bayi Johnson and Johnson akan Berhenti Dijual

Ilustrasi - Johnson & Johnson mengumumkan akan menghentikan penjualan bedak bayi mereka tahun depan.
Ilustrasi - Johnson & Johnson mengumumkan akan menghentikan penjualan bedak bayi mereka tahun depan. /Pixabay/kaboompics

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu produsen bedak bayi ternama, Johnson & Johnson (JNJ) mengumumkan akan berhenti menjual produknya secara global mulai tahun depan.

Mereka memutuskan berhenti menjual produk bayi berbasis bedak secara global, lebih dari dua tahun setelah mengakhiri penjualan produk di Amerika Serikat (AS) yang memancing ribuan tuntutan hukum terkait keselamatan konsumen.

"Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi yang berbasis tepung jagung," kata keterangan resmi Johnson & Johnson.

Mereka menambahkan bahwa bedak bayi berbasis tepung jagung ini sudah dijual di negara-negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Jalan Sukabumi Bandung Jadi Dua Arah? Dilarang Belok Kanan di Daerah Ini

Pada tahun 2020 lalu, Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual Bedak Bayi di Amerika Serikat dan Kanada karena maraknya permintaan dari konsumen.

Akan tetapi, pada saat itu mereka berdalih bahwa penjualan produknya menurun akibat adanya 'informasi yang salah'.

Perusahaan menghadapi sekitar 38.000 tuntutan hukum dari konsumen dan penyintas yang mengklaim produk bedak Johnson & Johnson menyebabkan kanker akibat terkontaminasi asbestos, yang dikenal sebagai karsinogen.

Johnson & Johnson membantah tuduhan itu, dengan dalih pengujian ilmiah selama beberapa dekade dan persetujuan peraturan telah menunjukkan bedaknya aman dan bebas asbestos.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat