kievskiy.org

Rusia dan Barat Dilanda Perang Energi, Moskow Tuduh Ukraina Merebut Pembangkit Nuklir

Ilustrasi energi, gas, minyak.
Ilustrasi energi, gas, minyak. /Pixabay/SatyaPrem

PIKIRAN RAKYAT- Negara Rusia tak hanya dilanda perang fisik, melainkan perang energi dengan barat dengan cara pembatasan pengiriman gas ke Negara-negara Eropa menjelang musim dingin nanti.

Meningkatkan perang energi antara Rusia dan Barat, Moskow telah mengumumkan akan menutup pipa gas utamanya ke Jerman dan negara-negara G7 mengatakan mereka merencanakan pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia.

Kebuntuan atas ekspor gas dan minyak Rusia adalah dampak dari invasi enam bulan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Hal ini menggarisbawahi terjadi keretakan hubungan yang mendalam yang disebabkannya antara Moskow dan negara-negara Barat.

Baca Juga: Eropa Kalang Kabut, Rusia Membatalkan Rencana Pembukaan Kembali Pipa Gas

Kementerian pertahanan Rusia sementara itu menuduh pasukan Ukraina pada hari Sabtu 3 September 2022 melakukan upaya yang gagal, untuk merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang telah menjadi pusat perhatian internasional dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian mengatakan angkatan laut Ukraina lebih dari 250 tentara berusaha mendarat di pantai danau dekat pabrik, yang merupakan stasiun energi nuklir terbesar di Eropa.

"Meskipun kehadiran perwakilan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, rezim Kyiv sekali lagi berusaha untuk merebut pembangkit itu," kata kementerian pertahanan.

Kyiv dan Moskow telah bertukar tuduhan tentang serangan terhadap pembangkit listrik, yang direbut oleh pasukan Rusia pada bulan Maret.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat