kievskiy.org

Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Pakistan Meningkat Menjadi Senilai Rp266,9 Triliun

Kondisi banjir di Pakistan.
Kondisi banjir di Pakistan. /Reuters/Fayaz Aziz

PIKIRAN RAKYAT- Banjir besar yang melanda Pakistan belum kunjung hilang, beberapa dari efek banjir mulai terasa dari masalah kebersihan, kesehatan, penyakit, bahkan kerugian ekonomi yang ditimbulkan.

Perkiraan kerugian ekonomi akibat banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pakistan telah mendekati sekitar 18 miliar dolar AS, atau sekira Rp266,9 Triliun.

Jumlah ini ternyata sudah meningkat dari 12,5 miliar dolar AS atau sekira Rp183,5 Triliun, yang diperkirakan sebelumnya, seperti yang dihitung oleh Pusat dan didukung oleh provinsi.

Pertumbuhan pertanian menghadapi dampak yang jauh lebih parah setelah banjir. Bencana banjir telah menghancurkan tanaman di 8,25 juta hektar dibandingkan dengan penilaian awal 4,2 juta hektar yang semakin meningkatkan kerugian ekonomi, lapor The News International.

Baca Juga: Pakistan Masih Dikepung Banjir, PBB Siapkan Bantuan

Kapas, beras, dan tanaman kecil telah rusak parah dan jika pengeringan tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan masalah serius untuk menabur gandum.

Tanaman kapas telah menguap di sebagian besar negara dan sekarang penaburan gandum terancam.

Kementerian Ketahanan Pangan Nasional telah ditugaskan untuk membuat ringkasan untuk meningkatkan harga dukungan minimum gandum untuk panen yang akan datang.

Pihak berwenang telah mengadakan pertemuan dengan donor internasional dan meyakinkan mereka bahwa Pakistan akan menempatkan sistem pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memanfaatkan setiap sen untuk mengurangi kerugian banjir secara transparan, lapor The News International.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat