kievskiy.org

Komitmen Aparat di Inggris Dapat Sorotan, Kebebasan Berekspresi Jadi Alasan

Seorang aktivis HAM yang menunjukkan protesnya terhadap monarki Inggris melalui papan yang dibawa.
Seorang aktivis HAM yang menunjukkan protesnya terhadap monarki Inggris melalui papan yang dibawa. /Reuters/Wattie Cheung

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Inggris mendapatkan kritikan dari kelompok-kelompok aktivis HAM.

Hal ini disebabkan perlakuan Kepolisian Inggris terhadap orang-orang yang secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap monarki Inggris.

Seorang wanita di Edinburgh ditangap setelah memampangkan tulisan 'hancurkan monarki'. Dia kemudian dituduh telah mengganggu ketertiban dan perdamaian.

Sementara di London, seorang wanita juga diusir dari sekitaran gedung Parlemen Inggris setelah membawa papan bertulisan 'bukan Rajaku' yang merujuk pada Raja Charles III.

Baca Juga: Warga Pindah ke SPBU Swasta Setelah BBM Pertamina Naik Harga: Biarin Mahal Tapi Engga Kotor Bensinnya!

Hal semacam ini telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di Inggris. Hingga memunculkan pertanyaan tentang komitmen aparat setempat terhadap kebebasan berekspresi.

Seorang pria juga dituduh mengganggu ketertiban dan perdamaian setelah mengejek-ejek Pangeran Andrew ketika kereta mayat Ratu Elizabet II melewati kota Edinburgh.

Sementara seorang aktivis ditangkap setelah berteriak “Siapa yang memilih dia (Raja Charles Ketiga)?”.

Liberty, kelompok aktivis HAM mengatakan, hal ini sangat mengkhawatirkan. Mereka menambahkan, polisi Inggris menegakkan kekuasaan mereka dengan cara keras serta represif untuk menekan kebebasan berbicara dan berekspresi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat