PIKIRAN RAKYAT- Baru-baru ini diberitakan pipa gas Nord Stream mengalami kebocoran ke laut Baltik.
Kebocoran pipa gas ini sempat dituduh Barat adalah sebuah rekayasa, dan Barat terancam akan kekurangan pasokan gas musim dingin mereka.
Penjaga pantai Swedia menginfokan hari Senin 3 Oktober 2022, bahwa mereka tidak lagi melihat kebocoran dari pipa Nord Stream 1 di Laut Baltik.
Akan tetapi kebocoran yang lebih kecil dari Nord Stream 2 masih terlihat.
Baca Juga: Rusia Tuduh Aksi Terorisme Berperan dalam Kebocoran Pipa Gas Nord Stream 1 dan 2: Situasi Berbahaya
"Kebocoran yang lebih besar sekarang tidak lagi terlihat di permukaan sementara yang lebih kecil malah sedikit meningkat," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.
Pengawasan diketahui dilakukan selama penerbangan pada Senin 3 Oktober 2022 sekitar pukul 8.00 (0600 GMT) dari dua pipa yang sempat diduga telah rusak dalam tindakan sabotase, tambahnya.
"Saat itu, kebocoran yang lebih kecil berdiameter sekitar 30 meter," kata penjaga pantai.
Juru bicara operator pipa Nord Stream, Nord Stream AG, menginfokan pada hari Sabtu pada kebocoran dari pipa Nord Stream 2 telah berhenti karena keseimbangan telah tercapai antara tekanan gas dan air.