kievskiy.org

Internasionalisme Pancasila, Menawarkan Solusi Krisis Global di KTT G20

Ilsutrasi Pancasila.
Ilsutrasi Pancasila. /Pixabay/Mega Yohana

PIKIRAN RAKYAT – terdapat kesepakatan yang meluas di antara analis hubungan internasional dan praktisi internasional, bahwa 2023 adalah tahunnya krisis. Badai panjang yang sempurna (a perfect long storm).

Hal itu dipicu pandemi Covid-19, perang di Ukraina, ancaman ketahanan pangan, meningkatnya kemiskinan global, gelombang panas, kekeringan, dan cuaca ekstrem.

Semua itu bisa terjadi karena negara-negara yang disebut sebagai kekuatan adidaya masih terpikat kerja politik global gaya lama, praktik politik kekuasaan negara-negara berdaulat Eropa yang telah mendominasi seluruh zaman modern.

Akibatnya, nalar negara diletakkan di atas semua prinsip moral. Menyikapi badai itu, dunia kini memerlukan kerja politik global gaya baru. Namun, kita tidak dapat menjawab tantangan tersebut tanpa dorongan multilateralisme yang lebih efektif.

Terkait hal itu, Asrudin Azwar, Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Jakarta memaparkan pandangannya. Tulisan dimuat di harian umum Pikiran Rakyat edisi 20 Oktober 2022.

Berikut ini tulisan lengkapnya. Wahai pembaca yang bijak lagi bestari, selamat membaca.

***

Dunia perlu menetapkan visi multilateralisme yang berani dan kredibel: visi yang lebih inklusif terhadap suara yang berbeda, lebih berjejaring erat, serta lebih efektif memberi hasil.

Dalam kaitan itu, Indonesia sebetulnya bisa mengambil peran lebih. Apalagi, pada 15-16 November 2022, Indonesia akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat