PIKIRAN RAKYAT - Polisi Belanda Minggu, 21 Juni 2020 beraksi tegas kepada para demonstran penentang kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, di Hague.
Ratusan pengunjuk rasa dilaporkan saling berpegangan tangan, tanpa masker, dan memegangi spanduk—yang salah satunya bertuliskan “Stop the lockdown”.
Diduga para demonstran frustrasi dengan kebijakan penguncian (lockdown), dan penjagaan jarak sosial 1,5 meter setiap orang.
Baca Juga: Bologna vs Juventus: Awas Amuk si Nyonya Tua
Pasukan berkuda Belanda pun menembakkan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa, dan dikutip dari Reuters, 400 orang ditangkap dalam aksi itu.
Penjabat wali kota Johan Remkes pada awalnya melarang protes tetapi kemudian setuju untuk demonstrasi terbatas waktu.
Dilansir kantor berita nasional ANP, Remkes "takut akan kekacauan karena polisi memiliki informasi bahwa kelompok-kelompok pembuat onar, di antara mereka para pendukung sepakbola akan ambil bagian dalam demonstrasi”.
Baca Juga: bank bjb Sambut Positif Penurunan Suku Bunga BI, Target Optimis Terpenuhi
Polisi mengatakan protes itu berlangsung damai.
Sampai sekelompok penggemar sepak bola bentrok dengan polisi anti huru hara di Stasiun Pusat terdekat, melempar batu dan botol.