PIKIRAN RAKYAT - Xi mengajukan filosofi pembangunan baru yang mendukung pembangunan yang inovatif, terkoordinasi, ramah lingkungan, terbuka, dan inklusif bagi semua pihak. Peter Koenig, mantan ekonom senior di Bank Dunia, mengatakan filosofi pembangunan baru itu mungkin merupakan inti dari apa yang kini disebut sebagai "Xiconomics". "Ini sangat khas dan saya pikir hal itu menggambarkan dengan baik apa yang terjadi saat ini dalam perekonomian China," katanya.
Xi kerap berkunjung ke perusahaan, pabrik, toko, dan kios untuk merasakan denyut aktivitas perekonomian. Pada kunjungannya ke salah satu pabrik pembuatan mobil, dia menjajal sebuah sedan buatan China untuk mendapatkan pengalaman nyata. Dia mengatakan bahwa jika China ingin meningkatkan posisinya dari negara produsen mobil besar menjadi negara produsen mobil yang kuat, negara itu perlu mengembangkan kendaraan energi baru (new-energy car/NEV). Dia menyerukan agar sektor NEV dijadikan sebagai titik pertumbuhan baru.
Namun, Xi tidak hanya tertarik pada perusahaan- perusahaan besar. Dia juga berdiskusi dengan penduduk desa tentang penjualan daging babi dan minuman keras mereka, menyambangi bengkel kerja komunitas, mengunjungi platform siaran langsung daring, dan mampir ke kios makanan di pinggir jalan.
![Presiden Xi Jinping mengunjungi bengkel kerja Siasun Robot and Automation Co., Ltd. di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 17 Agustus 2022.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/10/27/3276609026.png)
Di bawah kepemimpinannya, China mengonsolidasikan posisinya sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Dalam satu dekade terakhir, persentase PDB China dalam ekonomi global tumbuh dari 11,3 persen menjadi 18,5 persen.
Ekonomi China menyumbangkan rata-rata lebih dari 30 persen pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Negara itu menjadi ekonomi besar pertama yang mencatat pertumbuhan setelah pandemi COVID-19 menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Pada 2021, perdagangan luar negeri China menembus angka 6 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.616).
Perdagangannya dengan Amerika Serikat tumbuh hampir 30 persen dan mencapai angka 755,6 miliar dollar AS. Menurut survei yang dilakukan pada 2022 oleh Kamar Dagang Amerika di China, 66 persen responden mengatakan perusahaan mereka berencana untuk meningkatkan investasinya di China tahun ini. China masih menjadi satu dari tiga tujuan investasi global teratas bagi sekitar 60 persen perusahaan anggotanya.
Menekankan pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat, Xi meluncurkan sejumlah kebijakan yang membawa manfaat nyata bagi rakyat. China membentuk sistem jaminan sosial terbesar di dunia, dengan 1,04 miliar orang ditanggung oleh asuransi hari tua dasar dan 95 persen populasi dilindungi oleh asuransi kesehatan dasar.