kievskiy.org

Otoritas Moneter Singapura Memperkirakan Inflasi Negara Tersebut Akan Tetap Tinggi pada Tahun Depan

Ilustrasi ekonomi.
Ilustrasi ekonomi. /Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Singapura diperkirakan menuju tahun yang bermasalah di mana pertumbuhan ekonomi akan melambat sementara inflasi tetap tinggi.

Sebagian penyebabnya adalah kenaikan upah yang terus berlanjut.

Menurut Otoritas Moneter Singapura (MAS), baru-baru ini, harga global mungkin turun dari puncaknya. Tetapi, inflasi akan tetap tinggi pada tahun depan.

Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi akan melambat pada 2023 karena permintaan domestik yang terpendam dari pembukaan kembali ekonomi dan permintaan eksternal untuk ekspor elektronik utama Singapura.

Baca Juga: Ancaman Resesi, Pemprov Jateng Siapkan Strategi Hadapi Prediksi Krisis Pangan 2023

Selain itu, laporan menunjukkan bahwa Singapura tidak menghadapi ancaman resesi yang akan segera terjadi.

Laporan tersebut mengingatkan bahwa prospek tergantung pada lintasan ekonomi maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Resesi yang dalam dan berkepanjangan di negara-negara ini masih mungkin terjadi, dengan kemungkinan limpahan ke ekonomi Asia yang berorientasi eksternal seperti Singapura.

Saat ini, skenario dasar MAS adalah bahwa AS akan menghindari resesi setahun penuh, dalam hal ini pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di Singapura kemungkinan akan mencapai 3-4 persen di 2022 sebagai secara keseluruhan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat