kievskiy.org

Terapung Tanpa Tujuan Selama 4 Bulan, Jenazah Pengungsi Rohingnya yang Meninggal Dilemparkan ke Laut

Sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya ditahan di perairan teritorial Malaysia di lepas pantai Langkawi pada 16 Apri
Sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya ditahan di perairan teritorial Malaysia di lepas pantai Langkawi pada 16 Apri /EPA EPA

PIKIRAN RAKYAT - Awal Juni lalu ramai pemberitaan mengenai para ratusan pengungsi Rohingnya masuk ke daerah Malaysia melalui beberapa buah kapal.

Mereka akhirnya bisa bersandar setelah 4 bulan terapung dalam kondisi tanpa arah dan juga tujuan.

Hal ini terjadi akibat saat ingin bersandar, Malaysia sedang memberlakukan kebijakan lockdown untuk menghindari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pria Palestina Ditembak Mati Tentara Israel Jelang Pernikahan, Dituduh Ingin Tabrak Petugas

Akibat kondisi dalam perjalanan yang buruk, banyak diantara para pengungsi tersebut yang kemudian tewas diatas kapal.

Ketika mereka meninggal, tubuh mereka dilemparkan ke laut karena tidak ada tempat untuk menyimpan mayat.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Kepala Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menceritakan pengalaman buruk dari salah seorang pengungsi Rohingnya tersebut.

Baca Juga: Bantah Adanya Perundingan Nuklir, Presiden Iran Singgung Sanksi AS

Sebuah kapal mendarat di pulau Langkawi Malaysia pada 8 Juni 2020 berisi 269 orang pengungsi.

"Lebih dari 300 pengungsi Rohingnya sudah memulai perjalanan dari perbatasan Myanmar-Bangladesh pada Februari 2020 kemarin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat