PIKIRAN RAKYAT - Akhir bulan Oktober 2022 menjadi catatan kelam bagi kawasan yang bernama Itaewon.
Itaewon adalah satu di antara tiga distrik termahal di jantung ibu kota Seoul, Korea Selatan.
Sebagai kawasannya kaum urban dan multikulturalisme, Itaewon sudah bisa disebut sebagai kawasan paling lengkap bagi mereka yang butuh hiburan malam di Korea Selatan.
Arsitektur kota ini sengaja dibuat sedemikian minimalis, jarak antara satu toko dengan toko lainnya berdekatan, deretan bar, kedai kopi, hotel, serta suasana hiburan internasional lainnya tersedia di Itaewon. Tak heran, jika para turis asing kerap mendatangi kota ini dan menjadi agenda wajib untuk mengunjunginya. Diketahui, sewa toko di Itaewon bisa mencapai Rp120 juta per bulannya.
Baca Juga: Kronologi dan Penyebab Awal Kericuhan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan
Sejatinya, denyut kawasan ini mengusung konsep ‘Kampung Dunia’, berbagai keragaman budaya ada di situ. Perbedaan suku, agama ataupun ras menjadi satu jika berada di Itaewon. Tidak ada intoleransi. Semua berbaur. Sebagian besar para pemilik toko restoran di Itaweon dibuka oleh warga imigran asing, seperti Meksiko, Timur Tengah, Thailand, Afrika, dan Arab.
Selain itu, di Itaewon juga berdiri Masjid mewah bagi kaum muslim. Masjid terbesar di Korea Selatan yang dibangun pada tahun 1976 di era Presiden Park Chung-hee.
Rasanya tidak masuk akal bila kota yang pernah menjadi latar film di serial Drama Korea ‘Itaewon Class’ ini bisa kecolongan karena sebuah insiden tragis Halloween Itaewon, yang menewaskan ratusan pengunjung akibat berdesak-desakan di salah satu gang sempit di kawasan Itaewon pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam.
Baca Juga: Janji PM Korsel untuk Keluarga Korban Tragedi Halloween Itaewon: Pemakaman Dilakukan Sungguh-sungguh
Pasalnya, pihak keamanan lokal seharusnya sudah memprediksi jika massa yang hadir pasti di luar ekspetasi. Sebab, perayaan Halloween ini memang dinantikan.