kievskiy.org

Cleopatra, Pemimpin Multitalenta yang Hidup Penuh Sial sebelum Mati Tragis

Ilustrasi Cleopatra.
Ilustrasi Cleopatra. /Pixabay/u_sbld3jzupk

PIKIRAN RAKYAT – Dalam berbagai karya modern, Cleopatra ketujuh atau umumnya Cleopatra, digambarkan sebagai seorang perempuan cantik dan perayu kaum Adam.

Dia memang pernah mendapatkan perhatian Julius Caesar dan Mark Antony, tetapi itu tidak disebabkan kecantikan wajahnya.

Wanita yang dicap sebagai perayu kaum Adam itu merupakan keturunan Klaudius Ptolemaeus, komandan militer sekaligus pencatat kehidupan Alexander Agung.

Kedekatan Ptolemaeus dengan Alexander berdampak besar bagi keturunannya. Ketika Alexander meninggal, Ptolemaeus mendapatkan jatah bagian Mesir untuk dia pimpin.

Baca Juga: Tips Memandikan Bayi yang Aman dan Langkah-langkahnya 

Keluarga Ptolemaeus mengikuti tradisi para pemimpin Mesir kuno tanpa melupakan budaya Yunani mereka.

Salah satu tradisinya yakni menikahkan anak mereka dengan satu sama lain alias inses, sehingga kepemimpinan mereka tetap dalam keluarga dan menghargai peraturan kepemimpinan yang lekat dalam budaya masyarakat Mesir kuno.

Akan tetapi, para anggota keluarga Ptolemaeus mengalami sejumlah pertikaian, termasuk saling membunuh.

Pertikaian tak ada habisnya itu menjadi penyebab Cleopatra mencapai posisi pemimpin ketika berusia 18. Dia didampingi adiknya, Ptolemaeus ke-13, dalam kepemimpinannya di Alexandria.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat