kievskiy.org

Drama, Ahmad Sukarno, dan Diplomasi Ampuh Peroleh Pengakuan Kemerdekaan RI dari Mesir

Ilustrasi bendera Indonesia merdeka dan diplomasi hingga diakui Mesir, di dalamnya ada andil sastra.
Ilustrasi bendera Indonesia merdeka dan diplomasi hingga diakui Mesir, di dalamnya ada andil sastra. /Pixabay/mufidwt Pixabay/mufidwt

PIKIRAN RAKYAT - Tak dinyana, drama bisa menjadi alat diplomasi perjuangan ampuh memperoleh ‎pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain.

Upaya itu dilakukan Ali Ahmad Bakatsir, seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia keturunan Hadramaut yang berperan penting dalam meyakinkan masyarakat Arab atas kemerdekaan Indonesia.

Kiprah Ali dikemukakan‎ Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Prof Muhammad Luthfi, M.A., Ph.D dalam orasi ilmiahnya berjudul, “Sastra sebagai Media Diplomasi dalam Upaya Memperoleh Pengakuan Kemerdekaan.”

Ia memaparkan peran penting politik sastra dalam diplomasi budaya. Menurut Prof Luthfi, karya sastra dapat menjadi media diplomasi yang andal untuk mencapai tujuan tertentu, sebagaimana yang dilakukan sastrawan di Palestina dan Indonesia.

Baca Juga: Dunia Sastra Berduka, Penyair Soni Farid Maulana Meninggal Dunia

Setelah pernyataan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia belum mendapat pengakuan dari komunitas internasional.

Salah satu jalan yang ditempuh untuk mendapat pengakuan tersebut adalah dengan jalur diplomasi, baik berupa government to government maupun people to people.

Dalam diplomasi government to government, Pemerintah Indonesia menggalang dukungan internasional dengan mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Haji Agus Salim untuk meyakinkan dunia internasional, khususnya negara-negara Arab, agar mengakui kemerdekaan Indonesia.

Sementara dalam diplomasi people to people, Ali Ahmad Bakatsir berperan penting dalam meyakinkan masyarakat Arab atas kemerdekaan Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat