PIKIRAN RAKYAT – Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan dispensasi sanksi selama 6 bulan untuk semua transaksi terkait bantuan darurat ke Suriah pascagempa bumi yang menewaskan lebih dari 22.000 jiwa. Wakil Menteri Keuangan, Wally Adeyemo mengatakan bahwa tujuan AS memberikan dispensasi tersebut adalah sebagai bentuk kemanusiaan.
"Saya ingin memperjelas bahwa sanksi AS di Suriah tidak akan menghalangi upaya penyelamatan nyawa rakyat Suriah," kata Adeyemo, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera.
Menurut seorang ekonom Suriah dan sarjana non-residen di Middle East Institute, Shaar mengatakan bahwa dispensasi yang dikeluarkan oleh AS itu akan menimbulkan ‘dampak positif yang terbatas’.
"Ini membuatnya lebih mudah untuk mengirim dana kemanusiaan ke Suriah," kata Shaar.
Baca Juga: Dagangan Sepi Pembeli Sejak Ada Tol Cisumdawu, Pedagang Kirim Ubi Busuk dan Tahu Basi ke Kantor CKJT
"Sekarang Anda tidak perlu membuktikan kepada OFAC bahwa transaksi Anda dibebaskan dari sanksi. Anda melakukan transaksi, dan kemudian jika Anda diminta, Anda perlu membuktikannya,” ujarnya menambahkan.
Hampir sebagian besar wilayah Suriah berada di bawah kendali pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Sedangkan, di bagian barat laut dibagi antara tanah de facto yang dikendalikan oleh Turki dan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham.
Sementara itu, wilayah timur laut Suriah hampir sebagian besar dipegang oleh kelompok-kelompok pimpinan Kurdi yang didukung AS.
Imbas dari gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 lalu membuat ratusan ribu orang di seluruh kontradiksi politik ini kehilangan tempat tinggal mereka.