kievskiy.org

UNICEF Sebut Kasus Kematian Akibat Kolera Meningkat di 11 Negara Afrika: Kemungkinan Lebih Parah di Masa Depan

Sejumlah tim medis tengah menangani pasien wabah kolera di Beira, Mozambik.
Sejumlah tim medis tengah menangani pasien wabah kolera di Beira, Mozambik. /Reuters/Mike Hutchings

PIKIRAN RAKYAT – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyebut sebelas negara di Afrika timur dan selatan saat ini alami peningkatan eksponensial dalam kasus wabah kolera di tengah lonjakan angka kematian. Menurut studi UNICEF, wabah kolera di 11 negara Afrika tersebut sangat mengkhawatirkan dengan rincian 67.822 kasus dan perkiraan 1.788 kematian.

Disebutkan pula bahwa rincian angka tersebut sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena keterbatasan dalam pelaporan kasus, sistem pengawasan, dan stigma yang menghambat pemantauan tim medis.

Wakil Direktur Regional UNICEF, Lieke va de Wiel menilai situasi ini terjadi karena kualitas air dan sanitasi yang buruk.

Selain itu, ia juga menyebut faktor lainnya adalah peristiwa cuaca ekstrem, konflik yang sedang berlangsung, serta sistem kesehatan imunisasi yang lemah yang membahayakan keselamatan nyawa anak-anak di seluruh kawasan Afrika selatan.

Baca Juga: Sudan Selatan Umumkan Wabah Kolera Baru, 179 Kasus Dilaporkan Sejak Tahun Lalu

“Kami pikir wilayah ini tidak akan menghadapi wabah kolera yang meluas dan mematikan seperti era ini,” kata Lieke, dalam pernyataan yang dirilis UNICEF di Nairobi, ibu kota Kenya.

Oleh karena itu, pihaknya sedang mengajukan permohonan bantuan dana senilai 150 juta dolar AS (sekira Rp2,3 triliun) guna memulihkan seluruh 11 negara yang tengah dilanda wabah kolera di wilayah itu.

Bantuan dana tersebut, akan diperuntukkan dalam menyediakan layanan penyelamatan nyawa bagi 5,4 juta warga yang terdampak kolera.

UNICEF mengatakan situasi kesehatan masyarakat saat ini memburuk dengan sangat cepat, terutama di negara-negara Afrika yang terdampak wabah tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat