PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan angka yang diterbitkan pada Jumat, 31 Juli 2020, ekonomi Spanyol menyusut 18,5 persen dalam tiga bulan hingga Juni.
Angka itu, total kontraksi dalam enam bulan pertama tahun ini menjadi 22 persen.
"Ini adalah jenis kejatuhan yang akan dilihat seseorang dalam perang," kata Jose Ignacio Conde Ruiz, seorang profesor ekonomi di Universitas Complutense Madrid.
Baca Juga: Adik Gus Dur KH Hasyim Wahid Meninggal Dunia, Irfan Wahid: Dimakamkan di Jombang
Hal itupun menjadikan Spanyol negara dengan ekonomi terparah di Eropa.
Menurutnya, satu-satunya sektor yang tumbuh hanyalah pertanian.
Prancis melaporkan penurunan kuartal ke kuartal sebesar 13,8 persen untuk kuartal kedua. Ini kontraksi terbesar sejak perang dunia kedua, mengambil total pengurangan output sejak awal tahun ini menjadi 19 persen.
Baca Juga: Geram dengan Tindakan Anak Angkatnya di Pesantren, Ashanty: Belum Apa-apa Udah Cari Masalah kan?
Sebagaimana diberitakan Galamedianews.com sebelumnya dalam artikel "Ekonomi Spanyol Terparah di Eropa, Ekonom Madrid Sebut Negara Bagaikan Tengah Dilanda Peperangan", ekonomi Italia menyusut 12,4 persen pada kuartal ke kuartal, kontraksi paling tajam dalam hampir empat dekade.