kievskiy.org

Pemerintah Iran Pasang CCTV untuk Pantau Perempuan yang Tak Berkerudung

CCTV di Iran untuk memantau kaum perempuan yang tak berkerudung.
CCTV di Iran untuk memantau kaum perempuan yang tak berkerudung. /Reuters/Majid Asgaripour/WANA Reuters/Majid Asgaripour/WANA

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Iran makin memperketat aturan berjilbab bagi kaum perempuan. Bahkan mereka berupaya untuk mengendalikan jumlah perempuan yang menentang aturan berkerudung.

Saking ketatnya, pemerintah Iran sampai memasang kamera pengawas CCTV untuk memantau perempuan yang tak berkerudung. CCTV tersebut dipasang di berbagai tempat umum hingga jalan raya.

Polisi Iran menyebutkan para pelanggar aturan berkerudung akan mendapat pesan singkat berupa peringatan tentang konsekuensi tak mengenakan jilbab di tempat umum. Aparat menyebut CCTV tersebut sebagai upaya untuk mencegah perlawanan terhadap hukum jilbab.

Pemerintah menilai perlawanan kaum perempuan terhadap aturan berjilbab di negara tersebut telah menodai citra spiritual Iran. Bahkan pemerintah menilai perlawanan tersebut bisa memicu rasa tidak aman bagi masyarakat lainnya.

Baca Juga: Difasilitasi China, Arab Saudi dan Iran Gelar Pertemuan untuk Perbaiki Hubungan Diplomatik

Pasca kematian Mahsa Amini di tahanan polisi moral pada September 2022 lalu, banyak perlawanan muncul dari kaum wanita. Mereka mulai membuka cadar dan jilbab untuk memprotes aturan tersebut.

Wanita Kurdi berusia 22 tahun tersebut ditahan lantaran melanggar aturan hijab. Dia mengalami koma di dalam tahanan, namun polisi enggan memberi tahu alasan Mahsa koma sebenarnya.

Lantaran hal itu pula, polisi Iran berupaya sangat keras untuk menghentikan protes setelah kematian Mahsa. Saat ini pun semakin banyak kaum wanita yang mulai berani meski mempertaruhkan kemanannya sendiri.

Banyak wanita yang tak berkerudung dan bercadar mengunjungi mal, restoran, toko, hingga jalan di seluruh Iran. Sempat beredar pula video yang memperlihatkan perempuan bercadar melawan polisi moral.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat