kievskiy.org

Diklaim Jadi Noda Demokrasi India, Pakistan Kecam Pembangunan Kuil di Atas Reruntuhan Masjid Babri

KAUM Fundamentalis Hindu menyerang tembok Masjid Babri abad ke-16 dengan tongkat besi.*
KAUM Fundamentalis Hindu menyerang tembok Masjid Babri abad ke-16 dengan tongkat besi.* /File/AFP

 

PIKIRAN RAKYAT - Lewat pernyataannya, Kantor Luar Negeri Pakistan (F0) mengklaim bahwa Mahkamah Agung India telah mengeluarkan keputusan yang salah atas pembangunan kuil di atas reruntuhan Masjid Babri yang dihancurkan pada abad ke-16 silam.

Hal tersebut dianggap Pakistan sebagai cerminan mayoritas di India dan minoritas disana yang menimbulkan tempat ibadah umat muslim semakin diserang. 

"Kuil yang dibangun di situs masjid bersejarah akan menjadi noda bagi demokrasi India pada waktu yang akan datang," kata FO pada Kamis, 6 Agustus 2020. 

Baca Juga: Reels Instagram Sudah Meluncur di 50 Negara, Indonesia Termasuk?

FO juga menyatakan bahwa pembongkaran Masjid Babri di lokasi itu oleh pemerintahan Partai Bharatiya Janata (BJP) dan afiliasi Hindu ekstrimisnya pada 1992 masih segar dibenak umat Islam seluruh dunia.

FO mengatakan BJP tengah bermaksud membangun struktur baru yang tak sah sebagai bagian dari agenda untuk mengubah India menjadi Hindu Rashtra.

FO menyebut upacara peletakan batu pertama yang dilakukan PM Narendra Modi pada Rabu, 5 Agustus 2020 untuk mencerminkan tujuan tersebut.

Baca Juga: Bek Persib Victor Igbonefo Sudah Tiba di Bandung, Ungkap Kesiapannya dalam Menyongsong Kompetisi

"Serangan-serangan para ekstrimis Hindu di masjid-masjid terus berlanjut bahkan saat pandemi berlangsung," kata FO Pakistan, sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-depok.com sebelumnya dalam artikel "Pembangunan Kuil Hindu oleh India di Atas Reruntuhan Masjid Babri Mendapat Kecaman Pakistan".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat