kievskiy.org

PBB Beri Sinyal Setop Operasi Kemanusiaan di Afghanistan Usai Taliban Terapkan Larangan Baru bagi Perempuan

Perempuan di Afghanistan.
Perempuan di Afghanistan. /Reuters/Ali Khara

PIKIRAN RAKYAT - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang dilanda dilema dengan keberlangsungan operasi kemanusiaan di Afghanistan. Pasalnya, Taliban yang kini berkuasa telah mengumumkan larangan kaum perempuan bekerja untuk organisasi dunia tersebut.

PBB selama beberapa tahun terakhir telah memiliki operasi kemanusiaan di Afghanistan dalam wadah organisasi bernama UNAMA. Pengumuman Taliban akhirnya memaksa mereka membuat semua staf perempuan tidak datang bekerja sampai Mei mendatang.

Mereka kini berupaya melakukan konsultasi yang diperlukan untuk mendapat penyesuaian atas operasi kemanusiaan di negara tersebut.

Menurut PBB, penerapan larangan Taliban terhadap izin bekerja kaum perempuan Afghanistan juga berdampak pada pelanggaran aturan dalam piagamnya.

Baca Juga: China Desak PBB Turun Tangan soal Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa

"Melalui larangan ini, otoritas de facto Taliban berusaha memaksa PBB untuk membuat pilihan yang mengkhawatirkan antara tetap memberikan dukungan bagi rakyat Afghanistan, dengan berpegang teguh pada norma dan prinsip yang harus kita junjung tinggi," kata pengumuman pers UNAMA, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 12 April 2023.

UNAMA melaporkan keputusan penghentian kerja sekitar 3.000 staf perempuan dan laki-laki, setidaknya sampai 5 Mei mendatang. Mereka diminta tetap berada di rumah masing-masing untuk menunggu hasil pendekatan yang dilakukan PBB.

Pada pekan lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengutuk aturan Taliban yang menyasar staf perempuan mereka.

Guterres mengatakan pengekangan ini akan berdampak pada kemampuan organisasinya dalam membantu orang-orang di Afghanistan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat