kievskiy.org

Taliban Tutup Radio di Afghanistan yang Dikelola Perempuan Usai Putar Musik Selama Ramadhan

Pasukan Taliban berpatroli di dekat gerbang masuk Bandara Internasional Hamid Karzai, sehari setelah penarikan pasukan AS, di Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021.
Pasukan Taliban berpatroli di dekat gerbang masuk Bandara Internasional Hamid Karzai, sehari setelah penarikan pasukan AS, di Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021. /Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Taliban telah menutup radio yang dioperasikan oleh para perempuan di wilayah timur laut Afghanistan karena memutar musik selama bulan Ramadhan. Radio Sadai Banowman yang berarti ‘suara perempuan’ dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya radio yang dikelola oleh perempuan dan telah beroperasi selama 10 tahun terakhir.

Radio Sadai Banowman diketahui memiliki 8 staf pekerja, enam di antaranya merupakan perempuan.

Moezuddin Ahmadi, Direktur Informasi dan Kebudayaan Provinsi Badakhshan, mengatakan bahwa stasiun radio Sadai Banowman tersebut dituding telah melanggar ‘undang-undang dan regulasi Emirat Islam’ dengan beberapa kali memutar lagu dan musik selama bulan Ramadhan. Pelanggaran itu merupakan alasan utama mengapa stasiun radio ini ditutup.

Ahmadi menambahkan bahwa jika stasiun radio ini mematuhi kebijakan Emirat Islam Afghanistan dan memberikan jaminan untuk tidak mengulangi pelanggaran tersebut, mereka akan diizinkan untuk beroperasi kembali.

Baca Juga: Nekat Kunjungi Daerah Rawan, Youtuber Asal Inggris Ditangkap Taliban di Afghanistan

Bantahan

Kepala stasiun Radio Sadai Banowman, Najia Sorosh, dengan tegas membantah tuduhan pelanggaran undang-undang yang diarahkan terhadap pihaknya.

Dia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menutup stasiun radio ini dan menyebut keputusan Taliban sebagai sebuah konspirasi guna menghalangi seseorang dalam menikmati karya seni musik.

"Kami tidak pernah memutar jenis musik apa pun dan ini jelas konspirasi belaka yang dibuat Taliban," katanya.

Baca Juga: Dua Wanita Tewas dalam Serangan di Lisbon, Pelaku Diduga Pengungsi Asal Afghanistan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat