kievskiy.org

Pemerintah Lebanon Dituding Jadi Dalang di Balik Ledakan Beirut, Demonstran Unjuk Rasa di Parlemen

LEDAKAN di Beirut, Lebanon ternyata hanya berkekuatan sepersepuluh bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima pada 1945.*
LEDAKAN di Beirut, Lebanon ternyata hanya berkekuatan sepersepuluh bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima pada 1945.* /AFP/Patrick BAZ AFP/Patrick BAZ

PIKIRAN RAKYAT - Ledakan di Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu mengundang berbagai spekulasi dari masyarakat mengenai penyebabnya.

Dugaan terkuat menyatakan bahwa Pemerintah Lebanon tidak menjaga gudang amonium nitrat yang memang terletak di sekitar Pelabuhan Beirut sejak enam tahun lalu.

Amonium nitrat tersebut bersifat eksplosif dan kerap digunakan sebagai salah satu bahan peledak dan pupuk bagi tanaman.

Baca Juga: Temuan Jasad Bocah Berseragam SD di Trotoar di Indihiang Tasikmalaya, 7 Anak Punk Diamankan Polisi

Banyaknya korban luka dan meninggal dunia akibat ledakan besar di Beirut, membuat sejumlah orang melakukan demonstrasi terhadap pemerintah setempat.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, Pasukan Keamanan Lebanon bahkan harus meluncurkan gas air mata agar amukan para demonstran tak semakin meluas.

Demonstran tersebut dilaporkan berasal dari kelompok non-pemerintah yang menganggap bahwa ledakan terjadi karena ketidakmampuan pemerintah menjaga gudang berbahan peledak.

Baca Juga: Juventus vs Lyon di Liga Champions: Statistik Dominasi Bianconeri di UEFA, Melempen di Akhir Serie A

Bentrokan itu dilakukan di pusat Beirut, khususnya di sepanjang jalan menuju parlemen yang telah rusak akibat ledakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat