PIKIRAN RAKYAT - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) lagi-lagi dituduh menjadi dalang upaya pembunuhan di luar negeri.
Setelah dituding membunuh jurnalis Jamal Khashoggi di Turki, kini mantan pejabat tinggi intelijen Arab Saudi Saad Jabri menjadi korban aksi kotor MBS di Kanada.
Beruntungnya, upaya pembunuhan belum berhasil sama sekali sehingga Saad bisa melaporkannya dalam lembar laporan setebal 106 halaman ke Pengadilan Federal Amerika Serikat (AS) di Washington DC.
Baca Juga: Juventus vs Lyon di Liga Champions: Meredam Serangan Bianconeri
Saad yang telah menjadi warga permanen Kanada menggugat MBS yang diduga mengirim Skuad Harimau untuk membunuh dirinya pada Kamis 6 Agustus 2020.
Ia mengklaim aksi tersebut berawal dari kedekatannya dengan komunitas intelijen AS dan pengetahuan mendalam atas intrik sang putra mahkota.
"Beberapa tempat menyimpan informasi sensitif, memalukan dan memberatkan Terdakwa, bin Salman daripada ingatan dan memori Dr. Saad," ungkapnya dalam lembar tuntutan itu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Pasha Ungu Ungkap Alasan Mewarnai Rambut, Sempat Timbulkan Kontroversi dan Ditegur Mendagri
Meski tak banyak yang diingatnya, Saad menyimpan beberapa rekaman untuk berjaga-jaga kemungkinan aksi pembunuhan MBS berhasil dilangsungkan.